Welcome at My Blog.....

Selamat datang di blog saya, semoga para pembaca mendapatkan manfaat dan inspirasi dari tulisan yang ada di blog ini,, selamat membaca!!!!!

Create your own at MyNiceProfile.com

Selasa, 25 Oktober 2011

Papa, Ibu, aku mencintaimu karena Allah..

Setiap anak pasti mendapatkan yang terbaik dari orangtuanya, entah dalam bentuk kasih sayang atau yang lainnya..
Orangtua selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan anaknya, dan selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya..
Saya pun begitu, saya merasakan semua itu, namun ada satu kejadian yang menyentuh dan membuat saya tak henti menangis saat mengingatnya..
Papa sakit sebulan yang lalu dan masih belum pulih sampai saat ini, saat awal sakit tak ada yang mengabariku, hanya saat tak sengaja aku menelepon ibuku dan menanyakan kabar keluarga disana, ibu mengatakan bahwa papa sedang sakit, saya jelas langsung menanyakan penyakit apa yang menyerang ayah saya, ibu hanya mengatakan bahwa papa hanya terkena mag/lambung dan tidak mau makan. Beberapa hari kemudian ibu menelepon menanyakan kabar saya, dan ibu memberitahukan papa di rawat di rumah sakit karena lambungnya yang cukup parah karena sampai tidak mau makan dan malah muntah-muntah, saya seketika itu diam dan menahan gejolak rasa yang ada di dada, perlahan saya coba tanyakan keadaan papa saat itu juga, dan ketika saya masih berbincang dengan ibu saya mendengar papa yang sedang muntah-muntah kencang hingga terdengar jelas di telinga saya, dan akhirnya air mata ini tak lagi bisa di bendung. Kemudian saat libur saya langsung pulang dan melihat keadaan papa, keadaan papa sangat beda dengan biasanya, papa menjadi kurusan dan terlihat sangat lemas, papa jadi tak seceria biasanya dan itu membuat saya tak ingin meninggalkan rumah. Namun apa daya saya hanya bisa tiga hari di rumah, semua waktu saya penuhi bersama orangtua saya. Dan beberapa hari kemudian ketika saya sudah kembali ke depok, PM bbm kaka saya adalah "sembuhkanlah ya Allah", saya sontak sangat kaget, saya tanyakan siapa yang sakit dan kaka saya menjawab bahwa saya yang sakit, memang saat itu amandel saya sedang kambuh tapi tak biasanya kaka saya seperhatian itu pada saya. Hati saya langsung tidak karuan, seperti merasa ada sesuatu yang terjadi, lalu saya langsung menelepon pada ibu saya namun tak di angkat juga, saya coba telepon ke telepon rumah namun tak diangkat juga, dan saya coba telepon kaka saya yang pertama dan saya tanyakan ibu ada dimana, dan kaka saya hanya bilang "mungkin lagi ke mesjid ibunya" ya seperti jawabannya, saya merasa semakin aneh dan seperti ada yang di tutupi, besok malamnya ibu saya menelepon menanyakan kabar seperti biasa dan ia mengatakan bahwa ia sedang di rumah sakit karena papa di rawat lagi, dan nyeeess hati seketika berdenyut sangat kencang, saya tanyakan papa kenapa lagi, ibu bilang darah papa drop hingga 40 dan ada pembengkakan jantung dan seketika itu juga saat telepon mati saya manangis dalam doa. Saat saya pulang dan langsung ke rumah sakit saya coba untuk tidak menunjukan rasa sedih saya, saya coba setegar mungkin di depan ibu dan papa, saya ajak papa bercanda, berbincang-bincang dengan ibu seputar kampus dan teman-teman, namun saat saya tau bahwa kaki dan tangan kanan papa tak bisa di gerakkan dan saya mendengarkan cerita ibu bahwa kemarin papa sempat jatuh di kamar mandi karna ibu yang tak kuat menopang ayah saya hingga ibupun iku terjatuh,dan langsung di bawa ke IGD dan di ICU hingga dua hari, dan itu tak ada yang memberi tahu saya. Rasanya saya ingin menangis dan marah kenapa saya tak di beritahu, pantas saja kakak-kakak saya sangat anenh. dan saat itu saya coba merawat papa, menyuapinya, mencoba mempraktikan terapi yang susternya ajarkan, dan menopang papa saat ia ingin buang hajat,
yang membuat saya selalu menangis saat mengingatnya adalah saat papa meminta saya untuk membantunya ke kamar mandi untuk buang hajat, papa berkata "neng maapin papa ya jadi ngeropotin ama nyusahin neng, harus bantuin papa buang hajat gini" huaaa rasanya saya ingin sekali menangis dan berkata "papa apapun itu aku bakalan berusaha kasih dan bantu papa asal papa sehat kaya dulu"
saat itu papa meminta maap pada saya hanya karena hal kecil, sementara papa sudah banyak berkorban untuk saya, kerja banting tulang untuk biaya kehidupan keluarga, papa yang selalu memenuhi semua apa yang saya mau, papa yang selalu memanjakan saya, tapi saya sering sekali ngambek bila papa menyuruh saya yang saya tidak ingin melakukannya, atau saya ngambek karena papa tidak membelikan sesuatu yang saya inginkan.
Papa sungguh aku malu, apa yang kau minta tak memberatkanku tapi kau malah meminta maap karena merasa merepotkanku. Padahal seberapa banyak hal yang merepotkanmu karena ku sementara aku tak pernah memnita maap padamu.
Papa aku mohon jangan berkata seperti itu. dan aku mohon percayalah bahwa Allah akan memberikan kesembuhan untuk papa. Papa aku sungguh menyangimu sama seperti aku menyangi ibu, maapkan aku karena belum bisa memenuhi semua permintaan-permintaanmu, maapkan aku yang belum bisa membanggakanmu, maapkan aku karena semua hal yang merepotkanmu.
Aku berjanji akan menjadi yang terbaik untuk papa dan ibu. Aku akan menjadi anak yang membanggakan untuk kalian, Insya Allah..
ya Allah ya Tuhanku, sembuhkan lah ayahandaku, cabutlah penyakit yang ada di diri ayahku, dan pulihkan lah ia seperti dahulu, ya Allah ya Tuhanku, berikanlah kekuatan, kesabaran, keikhlasan dan kesehatan pada ibuku agar ia bisa terus merawat papaku.
Amin ya Allah ya Rabbal Alamin..
hamba mohon kabulkan lah doa2ku ya Allah....

Andai aku bisa menjadi tangan dan kaki bagi papa dalam setiap waktu pasti aku akan terus melakukannya
Ibuku bersabarlah untuk merwat papa..
Kaulah ibu terkuat dalam hidupku..

Papa ibu aku sangat mencintaimu karena Allah...
Lindungilah keluargaku ya Allah...
Jangan kau beri musibah yang tak mampu kami melewatinya..
Kau Maha Pemberi Kobul doa-doa umatnya, dan aku mohon kabulkanlah doa-doaku ya Allah..

Cuma pengen papa sehat kaya dulu dan ibu yang selalu sehat, melihat senyuman dan kecerian mereka adalah nafas dalam hidupku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar