Welcome at My Blog.....

Selamat datang di blog saya, semoga para pembaca mendapatkan manfaat dan inspirasi dari tulisan yang ada di blog ini,, selamat membaca!!!!!

Create your own at MyNiceProfile.com

Jumat, 26 November 2010

Tugas Pengantar Bisnis


ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, PENGELUARAN
PEMERINTAH, PENAWARAN UANG DAN EKSPOR TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 1981-2006



Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas
manusia, yang dilakukan secara berkelanjutan, berdasarkan kemampuan
dengan pemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
memperhatikan tantangan perkembangan global. Pembangunan yang terpusat
dan tidak merata yang dilaksanakan selama ini ternyata hanya mengutamakan
pertumbuhan ekonomi serta tidak diimbangi kehidupan sosial, politik,
ekonomi yang demokratis dan berkeadilan. Fundamental pembangunan
ekonomi yang rapuh, penyelenggaraan Negara yang sangat birokatis dan
cenderung korup serta tidak demokratis, telah menyebabkan krisis yang
mengancam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Karena itu
reformasi disegala bidang dilakukan untuk bangkit kembali dan memperteguh
kepercayaan diri atas paradigma baru Indonesia masa depan.
Sumber-sumber ekonomi yang strategis dan dominan tergantung pada
faktor nonfisik dan faktor-faktor manajemen yang mempengaruhi penggunaan
sumber-sumber dominan untuk pertumbuhan yang kualitasnya cukup banyak
serta dengan kualitas cukup tinggi, tetapi bila manajemen penggunaannya
tidak menunjang maka laju pertumbuhan ekonomi akan rendah. Pertumbuhan
ekonomi melibatkan perubahan faktor-faktor permintaan yaitu perubahan
permintaan agregatif akan menyebabkan perubahan alokasi sumber-sumber
daya dalam perekonomian. Mekanisme perubahan alokatif harus terjadi
dengan cepat dan bebas agar kenaikan kapasitas produksi dapat direalisasi.
Dalam proses pertumbuhan ekonimi berupa sektor atau industri mengalami
penciutan atau perluasan secara lambat , pergerseran atau perpindahan sumber
daya dari sektor yang satu ke sektor yang lain harus dijamin mekanismenya,
terjadinya mungkin sebagian besar melalui mekanisme pasar sehingga
pemanfaatan atau penggunaan sumber daya dalam pertumbuhan ekonomi
dapat dilaksanakan secara efisien (Jhingan, 2000:65).
Sebagian pendapat berkeyakinan akan pemikiran yang berkesimpulan
bahwa hampir semua menganggap pembangunan identik dengan pertumbuhan
ekonomi, seperti tercermin dalam tujuan pembangunan. Sedangkan
pertumbuhan ekonomi merupakan fungsi dari investasi yang berarti
tergantung dari jumlah modal dan teknologi yang ditanam dan dikembangkan
dalam masyarakat. Investasi merupakan salah satu faktor penting dalam
menentukan tingkat pendapatan nasional. Kegiatan investasi memungkinkan
suatu masyarakat terus menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan
kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan taraf kemakmuran
(Sukirno,2000:367). Adanya investasi-investasi baru memungkinkan
terciptanya barang modal baru sehingga akan menyerap faktor produksi baru
yaitu menciptakan lapangan pekerjaan baru atau kesempatan kerja yang akan
menyerap tenaga kerja yang pada gilirannya akan mengurangi pengangguran.
Dengan demikian akan menambah output dan pendapatan baru pada faktor
produksi akan menambah output nasional sehingga akan terjadi pertumbuhan
ekonomi.
Melihat kondisi Indonesia yang sedimikian rupa maka peningkatan
modal sangat berperan penting untuk meningkatkan perekonomian, oleh
karena itu pemerintah dan swasta berupaya meningkatkan pertumbuhan
ekonomi melalui penghimpunan dana yang diarahkan pada kegiatan ekonomi
produktif yaitu dengan menggenjot investasi, baik penanaman modal dalam
negeri maupun penanaman modal dalam negeri serta penimgkatan volume
perdagangan luar negeri melalui ekspor guna menambah cadangan devisa.
Kemudian untuk mencapai tujuan tersebut, maka perlu dijabarkan
dalam variabel-variabel ekonomi yang meliputi penciptaan kesempatan kerja,
pertumbuhan PDB dan menekan laju inflasi. Ketiga tujuan ekonomi tersebut
merupakan sarana dari kebijakan-kebijakan ekonomi yang dilakukan
pemerintah. Ketiga sasaran kebijakan ekonomi tersebut kadang satu dengan
yang lainnya saling bertentangan ( trade-off ), dalam arti jika diterapkan suatu
kebijakan ekonomi untuk mencapai salah satu sasaran, maka akibat
kebijaksanaan tersebut justru menjauhkan dari sasaran yang lain. Sebagai
misal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dapat mengakibatkan
terjadinya peningkatan pada harga umum atau menyebabkan terjadinya inflasi.
kebijakan moneter merupakan salah satu kebijaksanaan pemerintah
yang dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Apabila pemerintah memandang
bahwa tujuan pembangunan ekonomi tidak seperti yang diharapkan, misal
adanya pengangguran yang cukup tinggi, inflasi atau defisit dalam neraca
pembayaran, maka perlu adanya tindakan stabilisasi untuk menghilangkan dan
mengurangi pengangguran, menekan inflasi dan defisit neraca pembayaran.
Salah satu alat kebijakan ekonomi adalah easy money policy, yang
diharapkan dapat menciptakan kemudahan dalam memperoleh kredit
perbankkan untuk investasi. Kemudian yaang diciptakan ini akan berakibat
pada meningkatnya permintaan barang-barang investasi dan juga barangbarang
konsumsi. Meningkatnya permintaan ini akan mengakibatkan
kecenderungan kenaikan harga-harga umum atau mengakibatkan adanya
inflasi. Demikian pula sebaliknya, kebijakan untuk menekan laju inflasi dapat
mengakibatkan terlambatnya laju pertumbuhan, dengan menerapkan kebijakan
uang ketat. Kebijakan uang ketat ini akan ditandai dengan meningkatnya suku
bunga perbankkan yang cukup tinggi. Tingkat suku bunga yang cukup tinggi
akan mengakibatkan lemahnya laju pertumbuhan ekonomi dan laju penciptaan
kesempatan kerja.
Nama : Isti Putri Pujianti
NPM : 23210673

Sumber : http://etd.eprints.ums.ac.id/823/1/B300020065.pdf

Tugas Pengantar Bisnis...




Kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ Ethos” yang berarti adat, akhlak, waktu perasaan, sikap dan cara berfikir atau adat-istiadat. Etik adalah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan oleh seseorang. Etika adalah tuntutan mengenai perilaku, sikap dan tindakan yang diakui, sehubungan suatu jenis kegiatan manusia. Etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri

Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-carauntuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yangberkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil (fairness), sesuai dengan hukum yang berlaku (legal) tidak tergantungpada kedudukani individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan transaksi dan kegiatan yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
KEPENTINGAN ETIKA DALAM BISNIS
Mengapa etika bisnis dalam perusahaan terasa sangat penting saat ini? Karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika perusahaan akan selalu menguntungkan erusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang karena :
  • 1.       Akan dapat mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
  • 2.       Akan dapat meningkatkan motivasi pekerja.
  • 3.       Akan melindungi prinsip kebebasan ber-niaga
  • 4.       Akan meningkatkan keunggulan bersaing.
Tindakan yang tidak etis, bagi perusahaan akan memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif,misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.
Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika pada umumnya perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yany tidak etis misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier. Karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling. berharga bagi perusahaan oleh karena itu semaksimal mungkin harus tetap dipertahankan.
Kasus yang paling populer adalah Enron, Enron adalah perusahaan yang sangat bagus. Sebagai salah satu perusahaan yang menikmati booming industri energi di tahun 1990an, Enron sukses menyuplai energi ke pangsa pasar yang begitu besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi.
Kalau dilihat dari siklus bisnisnya, Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring booming industri energi, Enron memosisikan dirinya sebagai energy merchants: membeli natural gas dengan harga murah, kemudian dikonversi dalam energi listrik, lalu dijual dengan mengambil profit yang lumayan dari markup sale of power atau biasa disebut “spark spread“.
Sebagai sebuah entitas bisnis, Enron pada awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti peraturan yang ada di pasar dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya, Enron meninggalkan prestasi dan reputasi baik tersebut. Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke delapan, Enron kemudian tersungkur kolaps pada tahun 2001. Tepat satu tahun setelah California energy crisis.
Dalam waktu sangat singkat perusahaan yang tahun lalu masih membukukan pendapatan US$100 miliar, sekonyong-konyong harus melaporkan kebangkrutannya kepada otoritas pasar modal. Sebagai entitas bisnis, nilai kerugian Enron diperkirakan mencapai US$ 50 miliar. Sementara itu, pelaku pasar modal kehilangan US$ 32 miliar dan ribuan pegawai Enron harus menangisi amblasnya dana pensiun mereka tak kurang dari US$ 1 miliar. Saham Enron yang pada Agustus 2000 masih berharga US$ 90 per lembar, terjerembab jatuh hingga tidak lebih dari US$ 45 sen. Tidak heran kalau banyak kalangan menyebut peristiwa ini sebagai kebangkrutan terbesar dalam sejarah bisnis di Amerika Serikat. Sedemikian hebohnya, sampai-sampai seluruh media bisnis dan ekonomi terkemuka menempatkannya sebagai cover story. Majalah Time, Fortune, dan Business Week mengulasnya berhalaman-halaman. Dalam proses pengusutan sebab-sebab kebangkrutan itu, belakangan Enron dicurigai telah melakukan praktek window dressing. Manajemen Enron telah menggelembungkan (mark up) pendapatannya US$ 600 juta, dan menyembunyikan utangnya sejumlah US$ 1,2 miliar (!) Menggelembungkan nilai pendapatan dan menyembunyikan utang senilai itu tentulah tidak bias dilakukan sembarang orang. Diperlukan keahlian "akrobatik" yang tinggi dari para professional yang bekerja pada atau disewa oleh Enron untuk menyulap angka-angka, sehingga selama bertahun-tahun kinerja keuangan perusahaan ini tampak tetap mencorong. Dengan kata lain, telah terjadi sebuah kolusi tingkat tinggi antara manajemen Enron, analis keuangan, para penasihat hukum, dan auditornya.
Komplikasi skandal ini bertambah, karena belakangan diketahui banyak sekali pejabat tinggi gedung putih dan politisi di Senat Amerika Serikat yang pernah menerima kucuran dana politik dari perusahaan ini. 70 persen senator, baik dari Partai Republik maupun Partai Demokrat, pernah menerima dana politik. Dalam Komite yang membidangi energi, 19 dari 23 anggotanya juga termasuk yang menerima sumbangan dari perusahaan itu. Sementara itu, tercatat 35 pejabat penting pemerintahan George W. Bush merupakan pemegang saham Enron, yang telah lama merupakan perusahaan publik. Dalam daftar perusahaan penyumbang dana politik, Enron tercatat menempati peringkat ke-36, dan penyumbang peringkat ke-12 dalam penggalangan dana kampanye Bush. Akibat pertalian semacam itu, banyak orang curiga pemerintahan Bush dan para politisi telah dan akan memberikan perlakuan istimewa, baik dalam bisnis Enron selama ini maupun dalam proses penyelamatan perusahaan itu.
Seleksi alam akhirnya berlaku. Perusahaan yang bagus akan mendapat reward, sementara yang buruk akan mendapat punishment. Termasuk juga pihak-pihak yang mendukung tercapainya hal tersebut — dalam hal ini Arthur Andersen.
Masyarakat akhirnya juga lebih aware terhadap pasar modal. Pemerintah pun juga makin hati-hati dalam melakukan pengawasan. Penyempurnaan terhadap sistem terus dilakukan. Salah satunya adalah lahirnya Sarbanes-Oxley Act. Akibat mendzolimi pelaku pasar lainnya, Enron akhirnya terkapar karena melakukan penipuan dan penyesatan. Pun bagi “Enron-wannabe” lainnya, perlu berpikir ulang dua-tiga kali untuk melakukan hal serupa.
Pelajaran apa yang dapat diambil dari megaskandal ini. Pertama, cepat atau lambat sebuah persekongkolan jahat pasti akan terbongkar. Kebohongan hanya bisa ditutupi secara permanen apabila si pelaku mampu secara permanen dan terus-menerus melakukan kebohongan lainnya. Dalam sebuah sistem terbuka seperti organisasi Enron, sulit untuk melakukan kebohongan itu secara terus-menerus, karena pelaku organisasi dalam tubuh Enron datang silih berganti. Dalam kasus Enron, seorang eksekutif yang berani telah membongkar semua persekongkolan itu.
Kedua, kasus-kasus kejahatan ekonomi tingkat tinggi selalu saja mengorbankan kepentingan orang banyak. Segelintir petinggi Enron dan sejumlah pihak yang tahu betul dan ikut merekayasa permainan ini, tentulah menerima manfaat keuangan dalam jumlah besar secara tidak etis.
Keserakahan segelintir profesional yang memanfaatkan ketidaktahuan dan keawaman banyak orang telah menyimpan bencana yang mencelakakan banyak pihak: ribuan pekerja, pemegang saham, para pemasok, kreditor, dan pihak-pihak lainnya.
Ketiga, terbongkarnya praktek persekongkolan tingkat tinggi ini menjadi bukti bahwa praktek bisnis yang bersih dan transparan akan lebih langgeng (sustainable). Prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik (good corporate governance), saat ini boleh jadi menjadi cibiran di tengah situasi yang serba semrawut. Tetapi berusaha secara transparan, fair, akuntabel, seraya menjaga keseimbangan lingkungan, kiranya merupakan sikap yang lebih bertanggung jawab.



Nama : Isti Putri Pujianti
NPM : 23210673
Kelas : 1EB09
"menjalankan bisnis secara etis dan bertanggung jawab"

Sumber : http://snoopystory.blogspot.com/2009/12/pengertian-dan-contoh-kasus-etika.html

Senin, 22 November 2010

AKU

Terkadang aku merasa menjadi yang terkecil diantara mereka……

Aku hanya butiran embun yang tak terlihat…..

Aku adalah tangkai yang rendah dan mudah rapuh…..

Aku hanya sebagian kecil dari semua bintang yang ada di langit…..

Cahaya ku tak seterang bulan purnama……

Harumku tak seharum bunga mawar…..

Parasku tak secantik matahari terbenam…..

Aku bagaikan semut yang selalu melihat begitu indahnya sang merpati…..

Aku ingin menjadi sepercik api yang menghangatkan dunia ini…….

Anganku selalu melambung tinggi diangkasa….

Anganku ingin mengharumkan dunia ini dengan harum yang slama ini ku punya….

Walau cahaya ku tak begitu terang namun aku akan terus berusaha menerangi hidup ini….

Gelora semangatku selalu berkobar saat tangkaiku rapuh oleh sang gagak……

Aku adalah aku yang akan selalu menjadi yang terbaik walau aku tak bisa sempurna……

Untukmu Ibuku Tercinta

Untukmu Ibuku tercinta…

Teringat masa kecilku…
Teringat masa yang dimana aku sangat dijaga,, dimanja,, di belai dan peluknya…
Setiap malam ia kekurangan tidur karena tangisanku yang kelaparan…
Bahkan tiap malam ia rela tak tidur demi menjaga pulasnya tidurku…
Teringat ketika aku sakit..
Ia begitu cemas melihat aku yang kesakitan…
Ia menangis saat aku tak kuasa menahan rasa sakit…
Dan aku mendengar kata dari bibirnya “biar ibu yang menggantikan posisimu nak”
Ia rela menukarnya demi melihat anaknya sehat kembali…
Ia merawatku hingga aku sembuh…
Tulus hatinya sebening embun…
Ya Allah terimakasih Kau telah mengirim ku ke dunia ini dengan malaikat yang penuh kasih dan ketulusan…
Aku beruntung hidup bersamanya…
Dan dia adalah IBU…
Ibu,, trimaksih untuk segala pengorbananmu untukku yang tak mungkin aku balas seutuhnya…
Ibu,, trimakasih untuk perhatian dan kasih sayangmu yang membuatku mengerti arti kasih sayang dan cara mengasihi…
Ibu,, sejuta ucapan trimaksih pun tak kan mampu membalas semua yang tlah kau lakukan padaku hingga aku dewasa…
Ibu,, doaku selalu menyertaimu…
Tersenyumlah bu,, karena senyummu yang menguatkan aku dalam menjalani hidup ini…
Tak sanggup ku melihatmu menangis dalam kesedihan…
Karena kau adalah penyemangat dalam hidup ini…
Bu aku sangat menyangimu lebih dari apapun…
Aku rela melakukan apapun untuk kebahagianmu bu…
Maaf untuk segala kenakalan dan kesalhanku yang membuatmu kesal dan sedih…
Doaku selalu menyertaimu IBUKU TERCINTA…
Sebisa mungkin akan ku ganti pengorbananmu dengan kebahagian dan senyuman untukmu bu….

Minggu, 21 November 2010

PENGARUH MOTIVASI, KOMPENSASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KARANGANYAR

Penilaian terhadap kinerja sangat berguna untuk menilai kuantitas, efisiensi
pelayanan, motivasi, memonitor para birokrat pelaksana, mendorong organisasi agar
lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat yang dilayani, dan meminta perbaikan
dalam pelayanan publik (Dwiyanto dan Kusumasari, 2001: 219). Penilaian atau
pengukuran dapat digunakan sebagai media untuk menilai kinerja para penyelenggara pemerintah, yang telah menjalankan tugasnya sesuai dengan yang diamanatkan atau belum. Bagi aparat pemerintah pengukuran atau penilaian kinerja
dapat dijadikan sebagai media untuk mempertanggungjawabklan atas pelaksanaan
amanat yang dipercayakan. Pengukuran kinerja dapat juga digunakan sebagai umpan
balik bagi aparat untuk mengetahui seberapa jauh prestasi yang telah berhasil diraih.
Penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh seseorang
dalam suatu organisasi akan dapat mempengaruhi orang tersebut dalam pelaksanaan
kegiatan dimaksud. Dengan adanya penilaian yang akan dilakukan dan dijadikan
sebagai ukuran atas prestasi kerja seseorang akan menimbulkan semangat kerja bagi
orang tersebut. Penilaian pelaksanaan pekerjaan merupakan suatu sistem yang
digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seseorang karyawan telah
melaksanakan pekerjaannya masing-masing secara keseluruhan (Soeprihanto, 2000:
115).
Penilaian kinerja yang dilakukan dengan benar dan tepat secara berkala akan
dapat meningkatkan kepuasan kerja dan akhirnya akan dapat meningkatkan prestasi
kerja. Dengan diterapkannya penilaian kinerja maka karyawan akan termotivasi
untuk meningkatkan kemampuannya dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Selain
penilaian terhadap pencapaian hasil kerja, lingkungan kerja juga dapat meningkatkan
motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas mereka. Untuk dapat melaksanakan
tugas yang diemban oleh suatu organisasi dengan baik, maka organisasi tersebut
tentu mengharapkan sumber daya manusia yang dimiliki mempunyai kualitas yang
baik. Dalam suatu organisasi sumber daya manusia merupakan hal yang penting dan
merupakan koordinator terhadap seluruh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar merupakan
organisasi yang berada di lingkungan kerja Pemerintah Kabupaten.Karanganyar.
Dalam keberadaanya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berfungsi memberikan
pelayanan publik pada masyarakat. Sebagai organisasi yang secara langsung
bersentuhan dengan masyarakat tentunya menuntut suatu sistem kerja yang
profesional, agar dapat senantiasa menjaga citra organisasi. Guna menunjang hal
tersebut perlu ditunjang dengan sumberdaya manusia yang professional dan
mempunyai kinerja yang baik.
Banyak hal yang dapat dilakukan dalam memberdayakan sumberdaya manusia
yang baik diantaranya upaya-upaya yang ada adalah dengan pendidikan
penjenjangan, pelatihan, dan menciptakan situasi atau lingkungan kerja yang
kondusif agar karyawan merasa betah melaksanakan pekerjaannya. Upaya yang lain
adalah dengan meningkatkan motivasi karyawan agar dapat bekerja dengan hasil
yang lebih baik. Hal tersebut sejalan dengan Robbins (1996: 124) yang menyatakan
bahwa kinerja merupakan fungsi interaksi dari kemampuan dan motivasi. Pengertian
tersebut menyiratkan kata kunci motivasi dan kemampuan sebagai faktor yang
berpengaruh terhadap kinerja. Selain faktor motivasi, faktor yang lain yang juga
diduga mempengaruhi kinerja adalah kompensasi. Hal ini sejalan dengan pendapat
Simamora (2001: 78) yang mengemukakan bahwa di samping untuk memikat,
menahan dan memotivasi karyawan, sistem kompensasi juga dirancang untuk
pencapaian tujuan organisasi.
Kepuasan kerja karyawan juga merupakan salah satu aspek yang dapat
meningkatkan kinerja karyawan. Sejalan dengan pendapat Handoko (1997: 122)
menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan para karyawan dalam memandang pekerjaan mereka.
Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya ini nampak
dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di
lingkungan kerjanya. Pernyataan tersebut menyiratkan makna bahwa dengan sikap
positif karyawan terhadap pekerjaannya akan dapat mendorong motivasi kerja
karyawan, yang pada akhirnya akan tercapai kinerja karyawan yang baik.


Sumber : http://etd.eprints.ums.ac.id/7050/1/P100020094.pdf

Nama : Isti Putri Pujianti
NPM : 23210673
Kelas : 1EB09
Tugas Pengantar Bisnis
"Strategi untuk meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi" 

Senin, 15 November 2010

tugas pengantar bisnis (faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham)

Memperkirakan harga saham pada masa yang akan datang dapat dilakukan dengan mengestimasi nilai faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang. Dengan demikian langkah penting dalam memprediksi harga saham adalah dengan mengidentifikasi faktor-faktor fundamental (seperti penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya, dividen tunai, dan sebagainya) yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham.
Dividen tunai sangat berpengaruh terhadap nilai saham melalui penciptaan keseimbangan di antara dividen saat ini dan laba ditahan sehingga mampu memaksimalkan nilai saham. Jika perusahaan bersangkutan menjalankan kebijakan untuk membagikan tambahan dividen tunai maka akan cenderung meningkatkan harga saham, namun jika nilai dividen terlalu tinggi maka makin sedikit dana yang tersedia untuk reinvestasi sehingga tingkat pertumbuhan perusahaan yang diharapkan untuk masa mendatang akan rendah, dan hal ini akan menurunkan harga saham. Nilai saham akan maksimal jika terjadi keseimbangan antara dividen saat ini dan laba ditahan.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menguji pengaruh faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham, yaitu pengaruh antara dividen, pertumbuhan penjualan, dan laba terhadap harga saham, namun masih banyak pendapat yang saling bertentangan. Penelitian atas pengaruh dividen terhadap harga saham yang dilakukan Aharony dan Swary (1995) dalam Halim dan Sarwoko (1995) mengatakan bahwa terdapat hubungan positif antara pengumuman yang dihubungkan dengan penurunan dividen atau pengumuman yang dihubungkan dengan kenaikan dividen terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Amsari (1993), Soetjipto (1997), Raharjo (2000), Bukit (2000) dalam Wahyu dan Ekawati (2002) menyimpulkan bahwa harga saham akan tetap dengan adanya perubahan dividen.
Menurut Alwi (2003, 87), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham atau indeks harga saham, antara lain:
1. Faktor Internal (Lingkungan mikro)
- Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan produk, dan laporan penjualan.
- Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang.
- Pengumuman badan direksi manajemen (management-board of director announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi.
- Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan diakuisisi, laporan divestasi dan lainnya.
- Pengumuman investasi (investment annuncements), seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan, penutupan usaha lainnya..
- Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negoisasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya.
- Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalan laba sebelum akhir tahun fiskal dan setelah akhir tahun fiskal, earning per share (EPS) dan dividen per share (DPS), price earning ratio, net profit margin, return on assets (ROA), dan lain-lain.

2. Faktor eksternal (Lingkungan makro)
Diantaranya antara lain :
- Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
- Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya.
- Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan, pembatasan/penundaaan trading.
- Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara.
- Berbagai isu baik dari dalam negeri dan luar negeri.

Sumber : http://getskripsi.com/2009/01/08/analisis-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-harga-saham-studi-empiris-pada-perusahaan-manufaktur-di-bursa-efek-jakarta/

Kamis, 04 November 2010

Tugas Pengantar Bisnis

Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Motor Merek HONDA
Sejalan dengan semakin maraknya perkembangan dunia bisnis terutama di bidang otomotif, membuat usaha di bidang ini banyak menarik investor. Semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat di bidang ekonomi menimbulkan kebutuhan hidup yang semakin kompleks, termasuk di dalamnya kebutuhan akan sarana transportasi. Krisis moneter yang melanda indonesia di awal tahun 1997 menyebabkan barang konsumsi (consumer goods) impor yang harganya lebih murah daripada produk sejenis buatan industri nasional mulai dilirik masyarakat sebagai sebagai alternatif baru yang patut dicoba, tidak terkecuali sepeda motor. Keperkasaan sepeda motor buatan ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) Jepang seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki yang selama ini mendominasi pasar indonesia diuji kemampuannya.
Sementara, disisi lain adalah persaingannya dengan sepeda motor produksi Cina (mocin) yang diimpor dari negara Cina terus meningkat. Sepeda motor Cina memberikan alternatif pilihan kepada konsumen mulai dari harga yang relatif murah dibandingkan motor Jepang yang harganya semakin tinggi akibat depresiasi rupiah, hingga model produk dan keunggulan lain yang ditawarkan. Tajamnya persaingan ini mengakibatkan setiap produsen mencari cara yang lebih efektif untuk mempertahankan eksistensinya dan untuk tetap bisa bersaing dalam dunia bisnis. Dalam kondisi pasar yang mendekati pasar global, perusahaan yang ingin memenangkan persaingan adalah perusahaan yang berfokus pada konsumen.
Perkembangan sarana transportasi bisa dilihat dari menjamurnya penjualan sepeda motor dengan menjamurnya dealer-dealer sepeda motor. Hal ini sejalan dengan banyaknya pilihan kepada konsumen akan berbagai macam merek sepeda motor yang ditawarkan. Malang sebagai salah satu kota besar di Jawa Timur merupakan wilayah perdagangan yang sangat menjanjikan untuk bisnis otomotif. Sarana transportasi darat seperti sepeda motor banyak menjadi pilihan pasar menengah ke bawah untuk memenuhi kebutuhan akan sarana transportasi dan sepeda motor produksi Cina menjadi salah satu pilihan alternatif selain sepeda motor produksi Jepang.
Promosi perlu mendapat perhatian serius, sebab dalam kehidupan sehari-hari timbul suatu kenyataan bahwa betapapun besar keunggulan suatu produk, tetapi jika konsumen tidak mengetahuinya, kemungkinan produk tersebut kurang direspon oleh pasar. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha untuk memperkenalkan produk, meyakinkan, dan mempengaruhi konsumen agar dapat menciptakan permintaan atas produk tersebut, langkah yang dapat ditempuh perusahaan untuk melakukan itu semua ialah dengan promosi. Tidak terkecuali dengan HONDA, banyaknya iklan sepeda motor merek HONDA baik di media cetak seperti koran dan majalah, maupun media elektronik seperti televisi menunjukkan komitmen HONDA untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat melalui salah satu bauran pemasaran yaitu promosi.


sumber : http://skripsiakuntansi.com/skripsi-manajemen/pengaruh-bauran-promosi-terhadap-keputusan-konsumen-dalam-pembelian-sepeda-motor-merek-honda-studi-pada-mahasiswa-fakultas-ekonomi-universitas-brawijaya/