Penilaian terhadap kinerja sangat berguna untuk menilai kuantitas, efisiensi
pelayanan, motivasi, memonitor para birokrat pelaksana, mendorong organisasi agar
lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat yang dilayani, dan meminta perbaikan
dalam pelayanan publik (Dwiyanto dan Kusumasari, 2001: 219). Penilaian atau
pengukuran dapat digunakan sebagai media untuk menilai kinerja para penyelenggara pemerintah, yang telah menjalankan tugasnya sesuai dengan yang diamanatkan atau belum. Bagi aparat pemerintah pengukuran atau penilaian kinerja
dapat dijadikan sebagai media untuk mempertanggungjawabklan atas pelaksanaan
amanat yang dipercayakan. Pengukuran kinerja dapat juga digunakan sebagai umpan
balik bagi aparat untuk mengetahui seberapa jauh prestasi yang telah berhasil diraih.
Penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh seseorang
dalam suatu organisasi akan dapat mempengaruhi orang tersebut dalam pelaksanaan
kegiatan dimaksud. Dengan adanya penilaian yang akan dilakukan dan dijadikan
sebagai ukuran atas prestasi kerja seseorang akan menimbulkan semangat kerja bagi
orang tersebut. Penilaian pelaksanaan pekerjaan merupakan suatu sistem yang
digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seseorang karyawan telah
melaksanakan pekerjaannya masing-masing secara keseluruhan (Soeprihanto, 2000:
115).
Penilaian kinerja yang dilakukan dengan benar dan tepat secara berkala akan
dapat meningkatkan kepuasan kerja dan akhirnya akan dapat meningkatkan prestasi
kerja. Dengan diterapkannya penilaian kinerja maka karyawan akan termotivasi
untuk meningkatkan kemampuannya dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Selain
penilaian terhadap pencapaian hasil kerja, lingkungan kerja juga dapat meningkatkan
motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas mereka. Untuk dapat melaksanakan
tugas yang diemban oleh suatu organisasi dengan baik, maka organisasi tersebut
tentu mengharapkan sumber daya manusia yang dimiliki mempunyai kualitas yang
baik. Dalam suatu organisasi sumber daya manusia merupakan hal yang penting dan
merupakan koordinator terhadap seluruh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar merupakan
organisasi yang berada di lingkungan kerja Pemerintah Kabupaten.Karanganyar.
Dalam keberadaanya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berfungsi memberikan
pelayanan publik pada masyarakat. Sebagai organisasi yang secara langsung
bersentuhan dengan masyarakat tentunya menuntut suatu sistem kerja yang
profesional, agar dapat senantiasa menjaga citra organisasi. Guna menunjang hal
tersebut perlu ditunjang dengan sumberdaya manusia yang professional dan
mempunyai kinerja yang baik.
Banyak hal yang dapat dilakukan dalam memberdayakan sumberdaya manusia
yang baik diantaranya upaya-upaya yang ada adalah dengan pendidikan
penjenjangan, pelatihan, dan menciptakan situasi atau lingkungan kerja yang
kondusif agar karyawan merasa betah melaksanakan pekerjaannya. Upaya yang lain
adalah dengan meningkatkan motivasi karyawan agar dapat bekerja dengan hasil
yang lebih baik. Hal tersebut sejalan dengan Robbins (1996: 124) yang menyatakan
bahwa kinerja merupakan fungsi interaksi dari kemampuan dan motivasi. Pengertian
tersebut menyiratkan kata kunci motivasi dan kemampuan sebagai faktor yang
berpengaruh terhadap kinerja. Selain faktor motivasi, faktor yang lain yang juga
diduga mempengaruhi kinerja adalah kompensasi. Hal ini sejalan dengan pendapat
Simamora (2001: 78) yang mengemukakan bahwa di samping untuk memikat,
menahan dan memotivasi karyawan, sistem kompensasi juga dirancang untuk
pencapaian tujuan organisasi.
Kepuasan kerja karyawan juga merupakan salah satu aspek yang dapat
meningkatkan kinerja karyawan. Sejalan dengan pendapat Handoko (1997: 122)
menyatakan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan para karyawan dalam memandang pekerjaan mereka.
Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya ini nampak
dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di
lingkungan kerjanya. Pernyataan tersebut menyiratkan makna bahwa dengan sikap
positif karyawan terhadap pekerjaannya akan dapat mendorong motivasi kerja
karyawan, yang pada akhirnya akan tercapai kinerja karyawan yang baik.
Sumber : http://etd.eprints.ums.ac.id/7050/1/P100020094.pdf
Nama : Isti Putri Pujianti
NPM : 23210673
Kelas : 1EB09
Tugas Pengantar Bisnis
"Strategi untuk meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar