menikah adalah salah satu kata yg penting ketika sudah masuk umur 22 tahun ataupun masa kerja..
kata yg sering dijadiin bahan bercandaan lah, baperan lah, sampe ciri khas pas doain temennya ulangtahun..
Menikah, siapa yang tidak ingin? tentunya semua orang bermimpi yg akan di wujudkan bersama orang terkasih dan dicintai..
Menikah, satu kata yang sangat diinginkan untuk di segerakan tapi kadang kita sendiri kurang memahami makna dari kata tersebut..
bukan masah cepat atau lambat karena menang jika sudah mampu maka di segerakan untuk menikah agar bisa menyempurnakan setengah agamanya..
tapi harus di ingat sebelumnya bahwa menikah bukan hanya hidup berdua selamanya saja.. banyak hal yang harus di pahami..
dipahami bahwa ketika menikah kita harus belajar lebih dewasa dalam bertindak dan bertutur kata..
bahwa akan ada dua keluarga yang akan dipersatukan, mungkin ada perbedaan diantara kedua keluarga itu dan kita harus mampu memahami segala kondisi dan keberadaan kita..
Akan ada Dua orang Ibu dan Ayah yang keduanya harus kita samaratakan semuanya.. terutama kasih sayang dan ketulusan mencintai dan berbakti padanya..
Akan ada kaka atau adik yang sebelumnya mungkin kita tak memilikinya, akan ada hal yang berbeda saat bersikap menjadi seorang kakak, adik maupun anak tunggal
Akan ada dua rumah orangtua yang kedua2nya sama akan merindukan kedetangan anak terkasihnya, bijaklah dalam waktunya..
Akan ada dua pikiran antara kita dan pasangan kita yang akan benar2 bersatu untuk setiap hal yang akan kita jalani ke depannya..
Akan ada kebahagian tiada tara yang akan kita rasakan dan kerikil2 permasalah didalamnya bahkan badai sekalipun harus dilalu berdua..
Akan ada perubahan dari biasanya bahwa ada pasangan kita yg harus kita urus segala kesehariannya, mulai dari mencuci (jadi sendiri ditambah baju suami), beres2 rumah, menata rumah, menjaga diri dari apa yg pasangan kita tdk sukai, menjaga jarak dengan sahabat pria, yg dulu serba sm mereka..
Harus belajar siap menjadi seorang manajer keuangan untuk mengelola setiap rezeki yg suami amanahkan kepada kita
Harua belajar bijak dalam belanja tdk seenaknya saat masih sendiri dan bebas
Ada suami dan anak yg akan lebih penting dari diri kita sendiri, tanpa mengesampingkan hak kita juga..
Ada dua keluarga yang masih butuh uluran perhatian dari kita, memang tidak selalu dr materi tapi sedikit dari nya akan membuat mereka bahagia dan tenang karena berfikir bahwa anaknya telah memilih pasangan yg benar dan mereka hidup dengan cukup..
Akan ada masa kita harus belajar menahan rindu karena jauh dr rumah orgtua, menahan keegoisan yg ingin bermain keluar bersama tmn, dan akan ada kata izin suami dalam segala tindakan kita..
dan semua itu harus di pahami, bahkan masih banyak yg harus di pahami..
memahami tidak harus menunggu nanti saja atau tua atau mapan..
tapi memahami adalah menjalani prosesnya, belajar darinya, mengambil setiap pelajarannya, menerapkan setiap hikmahnya pada keseharianmu bersamanya..
cepat atau lambat tidak masalah, ketika sudah ada jodohnya yg datang, siapapun yg siap menjadi imammu, membimbingmu, sama2 belajar lebih baik, maka segeralah minta petunjuk agar Allah mantapkan hatimu untuk menerimanya..
untuk yg masih menanti, bersabar, berdoa, belajar dr sekeliling agar nanti lebih sedikit memiliki ilmu untuk menjalaninya..
aku dulu, kamu dulu, atau dia dulu tidak masalah..
Saling doakan yang terbaik karena menikah satu kata yang menjadi sumber kedewasaanmu ke depannya..